Untuk mewujudkan
sebuah sistem digital library yang
berfungsi sebagai media publikasi secara online, tentunya harus diupayakan
proses perencanaan dan pengembangan secara teknis maupun manajemen.
Memilih aplikasi yang
akan digunakan untuk perpustakaan digital merupakan hal yang penting dalam
membangun sistem digital library. Aplikasi
perpustakaan digital yang kan digunakan dapat ditentukan dengan tiga pilihan
yang pertama merancang sendiri, kedua dapat menggunakan aplikasi opensource dan menkustomnya sesuai
kebutuhan dan yang terakhir melalui vendor.
Terdapat banyak
pilihan aplikasi yang dapat digunakan untuk perpustakaan digital kita, berikut
merupakan aplikasi-aplikasi perpustakaan digital :
·
Aplikasi Digital Library Komersial
1. ADLIB.
Dikembangkan
oleh perusahaan ADLIB Information System (http://www.adlibsoft.com).
Adlib menawarkan beberapa aplikasi dengan nama ADLIB Library, ADLIB Museum,
ADLIB Archive. Standar metadata yang digunakan yaitu MARC (ISO2709 MARC
Exchange format, Dublin Core, Z39.50, dan CIDOC (untuk museum)).
Format
yang bisa ditangani yaitu full teks, audio, video, 3d model dan format lainnya.
2. Voyager Integrated Library
System.
Dikembangkan
oleh perusahaan Exlibris Group (http://www.exlibrisgroup.com). Aplikasi
ini berbasis pada Client/Server. Format standar katalog menggunakan MARC21 dan
fungsi import dari format lain (USMARC atau Z39.50)
3. Virtual ILS
Dikembangkan
oleh perusahaan VTLS (http://www.vtls.com).
Apliaksi ini berbasis client/server dan menyediakan beberapa modul diantaranya;
OPAC, web gateway, circulation, cataloging, serial, acquisitions,
administartion system, statistic and reports. Aplikasi ini juga mendukung
Z39.50.
4. IBM Content Manager
Merupakan
aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan IBM (http://www-01.ibm.com/software/data/cm/cmgr/).
Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengelola museum dan arsip. Aplikasi
ini dapat mendukung berbagai format digital seperti TIFF, JPEG, XML, MPEG, dan
QuickTime V.4, ratusan file dokumen, termasuk Word dan Excel.
·
Aplikasi Digital Library Berbasis OpenSource
1. GreenStone Digital Library
Dikembangkan
oleh New Zealend Digital Library Project
di University of Waikato (http://www.greenstone.org) dan didukung
oleh UNESCO dan Human Info NGO.
Standar
format metadata yang didukung dengan mendefinisikannya melalui tampilan
pustakawan adalah: Dublin Core, RFC1807, NZGLS (New Zealand Government Locator
Service) dan AGLS (Australian Government Locator Service). Untuk format
metadata lain dapat didefinisikan melalui Metadata Set Editor yang meliputi
penambahan metadata untuk : XML, MARC, CDS/ISIS, ProCite, BibTex, Refer, OAI,
Dspace, METS.
2. Dspace
Aplikasi
ini dikembangkan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology)USA (http://www.dspace.org). Aplikasi ini juga
dikembangkan untuk kebutuhan akademik.
Dspace
dibangun menggunakan komponen opensource seperti apache web server, tomcat
servlet engine dan PostgreSQL relational system.
3. Fedora
Aplikasi
ini dikenal sebagai Fedora Commons dengan alamat (http://www.fedora.info) merupakan aplikasi
perpustakaan digital yang dikembangkan oleh lembaga non profit.
Komunitas
pengguna yang terlibat seperti pendidik, seniman, penerbit, web inovator,
ilmuwan, pustakawan, arsiparis, kurator museum, dan pihak lain yang telibat.
4. Eprints
Aplikasi
sitem Eprints Digital Library dijembangkan oleh School of Electronics and
Computer Science University Southampton UK (http://www.eprints.org).
Aplikasi
ini dapat dijalankan dalam berbagai platform sistem oprasi yang berfungsi untuk
membangun sistem repository.
5. Ganesa Digital Library
(GDL)
Dikembangkan
oleh tim Knowledge Management Research Group (KMRG) Institut Teknologi Bandung,
Indonesia. (http://digilib.itb.ac.id)
sebagai contoh aplikasi dan aplikasi dapat diakses melalui (http://kmrg.itb.ac.id).
Sumber :
Revi Kuswara, Teguh Purwanto. 2001. Pedoman
Alih Media Digital (Konsep Manajemen dan Teknis). Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
No comments:
Post a Comment