Diera ini hampir seluruh perpustakaan yang ada di dunia telah
menggunakan sitem otomasi dalam mengelola perpustakaan. Dengan aplikasi otomasi
perpustakaan dapat mempermudah pekerjaan pustakawan mulai
dari pengadaan hingga
sirkulasi koleksi. Dengan demikian dalam memilih aplikasi tersebut pihak
perpustakaan harus mengetahui kebutuhan perpustakaan yang dikelola agar dapat
memperoleh aplikasi otomasi yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan pihak
perpeustakaan.
Memilih otmasi perpustakaan dapat didasarkan pada kemampuan
finansial perpustakaan, koleksi yang dimiliki, SDM yang mengelola, serta
kebutuhan lain yang harus dipenuhi oleh perpustakaan.
Software
otomasi perpustakaan dapat diperoleh melalu cara-cara sebagai berikut:
1.
Mengembangkan sendiri (in house)
Kelebihan : software yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan
Kekurangan : Memerlukan SDM yang mempuni dalam merancang aplikasi
Memakan waktu yang lama.
2.
Mengembangkan dengan cara Outsourcing
Kelebihan : Aplikasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Tidak memerlukan SDM yang
memiliki kemampuan dalam merancang aplikasi
Kekurangan : Memerlukan dana yang
lebih
Dalam pengembangan lebih lanjut harus melalui tenaga
outsourcing jika belum memiliki SDM yang ahli.
3.
Membeli paket perangkat
lunak melalui vendor
Kelebihan : Praktis karena kita menerima paket software yang dapat
langsung di gunakan.
Kekurangan : Dana yang dibutuhkan cukup besar (untuk maintenen,
perbaikan, serta pengembangan)
Sulit untuk disesuaikan dengan
kebutuhan perpustakaan.
4.
Menggunakan aplikasi freeware
Kelebihan : Gratis tanpa dipungut
biaya
Tidak memerlukan SDM yang ahli dalam merancang sistem otomasi
Kekurangan : Tidak dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan.
5.
Menggunakan aplikasi
gratis (Free Open Source Software)
Kelebihan : Aplikasi dapat diperoleh gratis
Software dapat disesuaikan dengan
kebutuhan perpustakaan
Kekurangan : Diperlukan SDM yang dapat mengembangkan software tersbut
No comments:
Post a Comment