Thursday, December 29, 2016

Pengertian Indeks Buku (Makna, Batasan dan Unsur Pengindeksan)



Makna
        Membicarakan masalah mengindeks ataupun indexing adalah mengemukakan suatu kegiatan yang cakupannya terlalu luas. Karena mengindeks dapat dikerjakan terhadap berbagai jenis terbitan seperti: Buku, laporan, monografi, majalah dan lain lain.
       Beberapa ungkapan yang baik kita kemukakan disini antara lain: Kepentingan seseorang membuat indeks suatu buku adalah membuat semua informasi yang seluruhnya cocok dalam buku tersebut untuk setiap pembaca tanpa menunda.
       Ungkapan lain dikemukakakan oleh Malcolm Muggeride: “Sebuah buku tanpa indeks, ibarat jadwal perjalanan kereta api yang tidak menyebut nama-nama stasiun di mana kereta api tersebut harus berhenti”.
       Pada dasarnya indeks suatu terbitan disusun untuk memenuhi kepentingan para pembacanya: mencari informasi dengan cepat dan tepat. Indeks dibuat untuk digunakan mencari suatu bahan yang akan dicari.
Batasan
        Indeks terbitan adalah daftar secara rinci dari semua subjek, nama perorangan, nama geografis dan nama tempat, peristiwa, dan hal-hal penting lainnya yang diangkat dari suatu terbitan. Pekerjaan atau kegiatan penyusunan suatu indeks kita sebut mengindeks.
       Batasan lain menyatakan bahwa mengindeks adalah menyajikan isi dokumen melalui suatu simbol khusus terhadap teks asli dengan cara yang berbeda-beda dengan bahasa informasi.
       Manfaat indeks dibuat untuk menunjukan letak entri suatu item. Ia dibuat untuk digunakan tidak untuk dibaca.

Unsur-Unsur Pengindeksan
Beberapa unsur yang perlu diperhatikan pada pekerjaan mengindeks adalah : Pengindeks (indekser), yang merupakan pelaksana; indeks (index), merupakan masalah yang perlu diketahui makna dan fungsinya serta pengindeksan (indexing), yang merupakan proses membuat indeks.
Ketiga unsur tersebut perlu menjadi perhatian bagi pemberi tugas, yang mungkin terjadi dari penerbit, pengarang atau penyunting suatu terbitan. Indeks berarti sesuatu yang menunjukan dan lazimnya ditempatkan di bagian akhir suatu terbitan. Dari berbagai macam indeks, maka indeks pengarang dan indeks subjeklah yang akan banyak dikenal orang.
Dari segi teori orang perlu memahami apa makna dan fungsi penyusunan indeks. Untuk kepentingan apa dan dari macam terbitan apa indeks disusun atau disiapkan. Dalam praktek jenis-jenis terbitan tertentu akan menentukan gaya dan sistem penyusunan yang berlainan. Disamping penguasaan teori mengindeks yang matang perlu pula ditunjang unsur-unsur pembantu seperti mengabjad, memfile, dan lain-lain. Segi lain yang dituntut bagi pelaksana adalah sifat-sifat kesabaran, ketekunan, kecermatan, dan lain-lain. Sifat lebih bagi proses penyuntingan. Masalah teori dapat dikaji di tempat pendidikan, kursus dan melalui buku-buku. Sedangkan kematangan serta ketrampiilan menyusun indeks hanya akan tumbuh dan berkembang setelah seseorang menjalani praktek secara berulang-ulang.

Sumber :Drs. H. Hendrarta Kusbandarrumsamsi. Pedoman Cara Mengindeks. Jakarta : Nur Fauzan, 1998. Hal. 1-2

No comments:

Post a Comment