Makna
Membicarakan masalah
mengindeks ataupun indexing adalah mengemukakan suatu kegiatan yang cakupannya
terlalu luas. Karena mengindeks dapat dikerjakan terhadap berbagai jenis
terbitan seperti: Buku, laporan, monografi, majalah dan lain lain.
Beberapa
ungkapan yang baik kita kemukakan disini antara lain: Kepentingan seseorang
membuat indeks suatu buku adalah membuat semua informasi yang seluruhnya cocok
dalam buku tersebut untuk setiap pembaca tanpa menunda.
Ungkapan
lain dikemukakakan oleh Malcolm Muggeride: “Sebuah buku tanpa indeks, ibarat
jadwal perjalanan kereta api yang tidak menyebut nama-nama stasiun di mana
kereta api tersebut harus berhenti”.
Pada
dasarnya indeks suatu terbitan disusun untuk memenuhi kepentingan para
pembacanya: mencari informasi dengan cepat dan tepat. Indeks dibuat untuk
digunakan mencari suatu bahan yang akan dicari.
Batasan
Indeks terbitan adalah
daftar secara rinci dari semua subjek, nama perorangan, nama geografis dan nama
tempat, peristiwa, dan hal-hal penting lainnya yang diangkat dari suatu
terbitan. Pekerjaan atau kegiatan penyusunan suatu indeks kita sebut
mengindeks.
Batasan
lain menyatakan bahwa mengindeks adalah menyajikan isi dokumen melalui suatu
simbol khusus terhadap teks asli dengan cara yang berbeda-beda dengan bahasa
informasi.
Manfaat
indeks dibuat untuk menunjukan letak entri suatu item. Ia dibuat untuk
digunakan tidak untuk dibaca.
Unsur-Unsur Pengindeksan
Beberapa unsur yang perlu
diperhatikan pada pekerjaan mengindeks adalah : Pengindeks (indekser),
yang merupakan pelaksana; indeks (index), merupakan masalah yang perlu
diketahui makna dan fungsinya serta pengindeksan (indexing), yang
merupakan proses membuat indeks.
Ketiga unsur tersebut
perlu menjadi perhatian bagi pemberi tugas, yang mungkin terjadi dari penerbit,
pengarang atau penyunting suatu terbitan. Indeks berarti sesuatu yang
menunjukan dan lazimnya ditempatkan di bagian akhir suatu terbitan. Dari
berbagai macam indeks, maka indeks pengarang dan indeks subjeklah yang akan
banyak dikenal orang.
Dari segi teori orang
perlu memahami apa makna dan fungsi penyusunan indeks. Untuk kepentingan apa
dan dari macam terbitan apa indeks disusun atau disiapkan. Dalam praktek
jenis-jenis terbitan tertentu akan menentukan gaya dan sistem penyusunan yang
berlainan. Disamping penguasaan teori mengindeks yang matang perlu pula
ditunjang unsur-unsur pembantu seperti mengabjad, memfile, dan lain-lain. Segi
lain yang dituntut bagi pelaksana adalah sifat-sifat kesabaran, ketekunan,
kecermatan, dan lain-lain. Sifat lebih bagi proses penyuntingan. Masalah teori
dapat dikaji di tempat pendidikan, kursus dan melalui buku-buku. Sedangkan
kematangan serta ketrampiilan menyusun indeks hanya akan tumbuh dan berkembang
setelah seseorang menjalani praktek secara berulang-ulang.
Sumber
:Drs. H. Hendrarta Kusbandarrumsamsi. Pedoman Cara Mengindeks. Jakarta
: Nur Fauzan, 1998. Hal. 1-2
No comments:
Post a Comment